Gandeng Polines, SMK PK Muhammadiyah Suruh Terapkan Pembelajaran ‘Pikohidro’

Bekerjasama dengan Politeknik Negeri Semarang (Polines), SMK PK (Pusat Keunggulan) Muhammadyah Suruh Kabupaten Semarang melaksanakan pembelajaran berbasis proyek riil (project real) dengan tema Energi Terbarukan dengan Menggunakan Pikohidro, Selasa (15/11/2022).

Tema ini dipilih karena sumber daya air di Salatiga melimpah namun pemanfaatannya belum maksimal. Ide pemanfaatan pengelolaan sumber daya alam air ini bermacam-macam seperti di antaranya energi terbarukan dengan pikohidro, perancangan hidroponik/aquaponic, dan pengolahan air (water treatment) menjadi lebih higenis.

Kali ini yang dipilih adalah energi terbarukan dengan pikohidro. Untuk mendukung proses ini pihak sekolah berkolaborasi dengan salah satu institusi Pendidikan Tinggi vokasi di Semarang, Politeknik Negeri Semarang (Polines). Pembelajaran dilakukan di Ruang Workshop Teknik Instalasi Tenaga Listrik (TITL) SMK PK Muhammadyah Suruh.

Rangkaian kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk menyamakan persepsi tentang bagaimana pembuatan modul pembelajaran proyek riil pikohidro. Disepakati bahwa Polines dalam hal ini diwakili tiga dosen yaitu Drs Poedji Haryanto SST MT (Jurusan Teknik Mesin), Iswanti SSi MSc dan Suryono ST MEng (keduanya Jurusan Teknik Elektro) membantu proses pembuatan modul.

“Tiga buah modul dirangkai dengan menggabungkan pikohidro generator listrik mini dengan menggunakan tenaga aliran air (jalur pipa) dengan tegangan output 12V DC (ada regulator di dalamnya) tipe vertical dan horizontal dan beberapa beban lampu DC dengan tegangan 12 V DC yang dikontrol manual dengan switch. Rangkaian ini selanjutnya dilengkapi dengan pipa dan keran untuk mengatur masukan dan keluaran air” ujar Poedji Haryanto.

Menurutnya modul dibuat dengan papan setebal 3cm dilengkapi dengan formika untuk membuat papan lebih tahan air dan list L dari alumunium. Diakhir pembelajaran dilakukan serah terima modul pembelajaran antara pihak Polines diwakili Poedji Haryanto dan Iswanti dengan Kepala Sekolah SMK PK Muhammdyah Suruh Wahyudi Jaya ST.

Selanjutnya, ujar Poedji, pembelajaran berbasis proyek riil ini dilaksanakan dengan tiga buah modul dilaksanakan di ruang kelas XII Jurusan TITL. Karena pembelajaran ini bersifat praktik, maka pelajar diwajibkan menggunakan pakaian seragam praktik. Mereka melakukan praktik diawali dengan memastikan ada aliran air dengan debit yang cukup keras dengan selang air di bagian masukan air dan mengatur bagian pembuangan air sehingga air tidak berceceran dan terbuang sia-sia.

Setelah itu praktik dilanjutkan untuk mengamati adanya aliran listrik yang dibangkitkan oleh generator pikohidro dengan menghidupkan beban lampu yang terpasang di modul pembelajaran. Lampu yang terpasang ada tiga sehingga memungkinkan pelajar untuk mengamati, bahwa jika tenaga listrik yang dihasilkan cukup kuat maka semua lampu dapat menyala serentak dengan pijar maksimal. Namun jika ternyata kondisi debit air tidak begitu deras, maka akan terlihat bahwa beberapa lampu tidak dapat menyala dengan sempurna.

Selanjutnya pula, pelajar juga melakukan pengukuran tentang berapa tegangan yang dihasilkan oleh generator tanpa beban dan dengan beban. Kegiatan praktik berlangsung menyenangkan ditandai dengan semua pelajar melakukan pengamatan dan pengukuran.

“Pelajaran ini diharapkan mampu menstimulus pelajar untuk melakukan berbagai kreatifitas sehubungan dengan potensi yang dimiliki di tempat tinggal mereka untuk kegiatan yang bermanfaat baik untuk mereka sendiri, sekolah ataupun masyarakat sekitar.

Selanjutnya kolaborasi ini akan berlanjut untuk menghasilkan Paten berupa Hak Cipta atas karya modul pembelajaran dan selanjutnya akan ada kegiatan pendampingan untuk penyempurnaan yang berkesinambungan dengan modul tersebut” ujar Poedji.

Poedji berharap pemanfaatan modul akan menjadi lebih maksimal. Selain itu, modul ini rencananya akan tampil untuk memeriahkan kegiatan Mukmatar Muhammadyah tanggal 19 November di Surakarta. (Sgi)

Sumber https://www.krjogja.com

Gulir ke Atas