Tim pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang terdiri dari Ragil Tri Indrawati ST MT (Dosen Jurusan Teknik Mesin, Ketua Tim) dengan 2 anggota Farika Tono Putri ST MT dan Bayu Setyo Nugroho SST MM serta dibantu oleh 3 orang mahasiswa sebagai wujud penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) melaksanakan pengabdian masyarakat di Wonosobo.
Pendampingan berupa penerapan Good Manufacturing Practice (GMP) meliputi penerapan teknologi tepat guna (TTG), pembuatan ruang produksi dan penerapan alat produksi yang sesuai dengan standar keamanan pangan serta penerapan public awareness meliputi pembuatan media pemasaran online dan pembuatan branding product berupa logo dan kemasan pada Usaha IRT (Industri Rumah Tangga) Krecek Salome yang dirintis oleh Misyanto di Desa Ngadikerso Kabupaten Wonosobo.
“Usaha IRT ini memproduksi krecek Salome atau yang dikenal dengan rengginang singkong sebagai makanan khas Kabupaten Wonosobo. Langkah ini sebagai upaya untuk membantu meningkatkan produktivitas usaha krecek Salome.
Desa Ngadikerso merupakan daerah dengan fokus pengembangan pada sektor pertanian terutama agroindustri berbasis potensi lokal. Salah satunya yaitu kerupuk krecek salome yang berbahan dasar singkong” ujar Ragil Tri Indrawati ST MT kepada pers di kampus Polines, Sabtu (29/10/2022).
Sayangnya, ujar Ragil, pengelolaan usaha Krecek Salome masih dilakukan secara konvensional tanpa bantuan Teknologi Tepat Guna (TTG) maupun teknologi lainnya, baik dari aspek produksi maupun manajemen. Hal ini membuat produktivitas, kualitas maupun kuantitas menjadi kurang optimal. Kegiatan pengabdian Polines berfokus untuk membantu mitra dalam mengatasi permasalahan pada aspek produksi, manajemen pemasaran serta manajemen mutu & Kesehatan.
Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) yang didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2022. Program ini bertujuan untuk memajukan daya produksi UKM maupun Industri Rumah Tangga di sejumlah daerah dari pengelolaan dengan cara konvensional menuju kearah yang lebih modern menggunakan bantuan teknologi.
Keseluruhan rangkaian kegiatan dilaksanakan dari bulan Juni hingga bulan November 2022. Rentang waktu tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing produk UKM maupun Industri Rumah Tangga.
Dalam bidang manajemen mutu dan kesehatan, tim pengabdi membuatkan ruang produksi dengan luas 18 m2 yang dapat digunakan sebagai tempat produksi. Dalam bidang produksi memberikan TTG dan pelatihan penggunaan mesin pecetak adonan dengan kapasitas 60 kg/jam.
Sedangkan dalam bidang manajemen pemasaran membuatkan branding product berupa logo dan kemasan yang menunjukkan ciri khas Usaha Krecek Salome serta media berbasis online sebagai sarana pemasaran produk. Keseluruhan kegiatan PIM ini dapat memberikan dampak positif terhadap mitra sebagai upaya optimalisasi pengelolaan usaha IRT. (Sgi)
Sumber krjogja.com