Domba Wonosobo (Dombos) merupakan Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH) yang berasal asli dari Kabupaten Wonosobo. Karakteristik Dombos yang mempunyai pertumbuhan cepat dan bulu yang tebal serta berkualitas super membuat pemanfaatan ekonomi Dombos pada daging dan bulu sangat menjanjikan.
Bulu Dombos dapat diolah menjadi beragam kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi, salah satunya yang dilakukan oleh pelaku UMKM Ndhowon di Wonosobo. Produk yang dihasilkan UMKM ini berupa produk fashion seperti sepatu, bando, peci, sajadah, jaket dan produk lainnya.
Tim pengabdian Politeknik Negeri Semarang (Polines) yang terdiri dari Farika Tono Putri ST MT (Dosen Jurusan Teknik Mesin, Ketua Tim) dengan 2 anggota Ragil Tri Indrawati ST MT dan Rizkha Ajeng Rochmatika serta dibantu oleh 3 orang mahasiswa sebagai wujud penerapan MBKM melaksanakan pengabdian masyarakat di Wonosobo, khususnya pada UMKM Ndhowon.
“Pendampingan yang dilakukan berupa penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa mesin pengurai bulu domba dan penerapan integrated marketing communication sebagai strategi peningkatan produktivitas. Pengelolaan usaha fashion dari bulu Dombos yang dilakukan oleh Wibowo Ahmad selama ini dijalankan secara sederhana dengan mesin-mesin hasil pengembangan sendiri” ujar Farika Tono Putri ST MT kepada pers di kampus Polines, Jumat (28/10/2022).
Pada aspek produksi, semua proses produksi dilakukan dengan mesin-mesin berukuran kecil hasil dari pengembangan UMKM tersebut. Mesin-mesin produksi seperti mesin carding dan pemintal dibuat mandiri dengan ukuran kecil. Permasalahan pada aspek produksi yaitu belum adanya mesin pengurai bulu domba sehingga proses penguraian bulu domba masih dilakukan manual dengan tenaga manusia yang menyebabkan biaya produksi menjadi tinggi. Pada aspek manajemen terdapat permasalahan yaitu selama ini pemasaran hanya dilakukan melalui pameran-pameran luring.
“Pengabdian kepada masyarakat ini merupakan skema Penerapan Iptek Masyarakat (PIM) yang didanai oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2022. Kegiatan dimulai Juni hingga November 2022. Program ini bertujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM maupun pelaku usaha lainnya serta meningkatkan daya produksi UMKM” ujar Farika Tono Putri ST MT.
Hasil kegiatan pengabdian ini berupa penerapan mesin pengurai bulu domba sebagai Teknologi Tepat Guna (TTG) dengan kapasitas produksi 15kg/jam, pembuatan branding product berupa logo dan label yang ditujukan untuk memberikan ciri khas dari identitas produk UMKM Ndhowon serta pembuatan portofolio produk berupa website yang dapat diakses melalui tautan Ndhowon.com yang terintegrasi dengan 2 akun media sosial dan 1 ecommerce untuk pemasaran berbasis online guna memperluas jangkauan pemasaran produk. (Sgi)
Sumber krjogja.com