Politeknik Bumi Akpelni menerima hibah mesin las gesek skala laboratorium (Friction Welding Machine) yang telah dilengkapi dengan PLC Controller dan merupakan hasil riset dari Dosen Politeknik Negeri Semarang (Polines), Drs. Poedji Haryanto, S.ST., M.T.
Serah terima dilaksanakan di laboratorium kerja bengkel (workshop) kampus Politeknik Bumi Akpelni, Selasa (23/8).
Hibah mesin las gesek skala laboratorium ini diawali dari diskusi antara Direktur Politeknik Bumi Akpelni, Capt. Cahya Fajar Budi Hartanto, M.Mar., M.Si. dengan salah satu anggota peneliti, Iswanti, S.Si., M.Sc. pada Januari 2022 dimana Politeknik Bumi Akpelni menjadi pendidikan vokasi yang siap menjadi mitra pengguna dari hasil penelitian untuk meningkatkan keterampilan bidang pengelasan.
Diskusi tersebut berlanjut hingga akhirnya dilaksakanan serah terima mesin las gesek tersebut.
Mesin las gesek diserahkan langsung oleh para peneliti dan diterima oleh Direktur Politeknik Bumi Akpelni yang dihadiri juga oleh Wakil Direktur, Ketua Program Studi Teknologi Rekayasa Permesinan Kapal (TRPK), beserta para dosen dan laboran terkait.
Sebagai informasi, mesin las gesek ini merupakan peralatan yang bekerja dengan memanfaatkan tekanan hydrolic dan putaran yang menghasilkan panas sehingga dapat melelehkan logam untuk keperluan pengelasan seperti penyambungan, dsb.
Keutungan menggunakan alat ini adalah tidak diperlukan media tambahan untuk mengelas, memperkecil risiko kecelakaan kerja, dan dapat dilakukan dengan waktu lebih cepat.
Setelah selesai proses pengelasan, dapat dilakukan pengecekan hasil las secara mikroskopis dengan peralatan yang juga sudah disediakan oleh peneliti dan menjadi bagian dari peralatan yang dihibahkan.
Direktur Politeknik Bumi Akpelni dalam sambutannya menyampaikan bahwa tambahan mesin ini merupakan wujud upaya penguatan program studi yang baru saja bertransformasi dari D3 Teknika menjadi S.Tr. TRPK.
Selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan taruna, mesin ini juga diharapkan dapat menjadi sarana riset terapan baik bagi para dosen internal maupun dari kampus lain yang masih sangat membutuhkan karena menurut peneliti, sampai saat ini mesin tersebut hanya ada 3 yakni di Polines, Undip, dan kini di Politeknik Bumi Akpelni.
Serah terima ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan berita acara serah terima.
Usai acara serah terima, dilaksanakan demo mesin las gesek tersebut dan pengecekan mikroskopis.
Acara diakhiri dengan ramah tamah yang mendiskusikan tentang sinergi dan kolaborasi terkait pemanfaatan mesin las gesek di waktu mendatang.(*)
Sumber : jateng.tribunnews.com